Timeslib – Memiliki sebuah perangkat gadget atau yang dikenal smartphone memang harus rutin di charge agar tetap bisa digunakan karena adanya daya dari baterai yang juga memang sangat terbatas pula itu pun tergantung bagaimana anda menggunakannya samrtphone anda. Sementaraitu dalam melakukan charging ada ketentuan dimana kondisi baterai anda nantinya juga akan di ukur dari terendah 0% dan tertinggi adalah 100%. Namun sayang banyak orang saat ini tidak mengerti dan banyak yang salah kaprah dan menganggap jika melakukan sebuah charging hingga 100% itu justru akan membuat baterai menjadi tahan lama alias awet. Namun apasejatinya, mengisi baterai hingga 100% merupakan sebuah kesalahan besar serta tidak dibenarkan. Hal ini setelah salah satu perusahaan baterai terkemuka yang memiliki situs bernama Battery University atau Cades tersebut telah menjelaskan secara detil bagaimana baterai Lithium-ion (Li-ion) tersebut bekerja.Menurut Cadex, mengisi baterai sampai 100% merupakan perbuatan yang salah dan hanya akan membuat usia baterai tersebut menjadi lebih pendak dan akan cepat rusak alias drop. Jenis baterai Lithium-ion (Li-ion) sendiri ternayta juga sangat sensitif terhadap stres, yang bisa mempengaruhi kandungan kimia dalam baterai tersebut.
Sehingga ketika battery sudah terisi penuh 100% dan anda tetap saja memaksa melakukan charging maka bahan kimia di dalam baterai tersebut akan mengalami stres sehingga hanya akan menimbulkan kerusakan saja. Sehingga, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah dengan segera untuk cabut charger dari smartphone anda sesaat setelah battery sudah terisi penuh dan jangan dipaksa charging hingga over charge. Dan tips ini lebih baik lagi adalah baterai jenis Li-ion ini tidaklah perlu di isi sampai hingga 100%, cukup di isi dibawahnya saja sudah cukup baik dan akan membuat baterai samrtphone anda lebih awet. Selain itu, isilah baterai ketika kondisi sudah mencapai 10% karena akan lebih baik dibandingkan mengisi daya ketika battery masih di posisi 40% atau bahkan berada diatas 50%.